November 21, 2024

Docker adalah layanan yang menyediakan kemampuan untuk mengemas dan menjalankan sebuah aplikasi dalam sebuah lingkungan terisolasi yang disebut dengan container. Dengan adanya isolasi dan keamanan yang memadai memungkinkan kamu untuk menjalankan banyak container di waktu yang bersamaan pada host tertentu.

Docker ini diperkenalkan pada tahun 2013 oleh Solomon Hykes pada acara PyCon. Beberapa bulan setelahnya docker secara resmi diluncurkan, tepatnya pada tahun 2014. Semenjak itu docker menjadi sangat populer di kalangan developer luar negeri, tetapi belum terlalu populer di Indonesia. 

Perbedaan antara Arsitektur Docker Container & Virtualization Container

Teknologi Container Docker mengemas Aplikasi lengkap dengan library yang dibutuhkan oleh masing-masing Aplikasi lengkap dengan library, jadi kita dapat dengan mudah memindahkan & melakukan manajemen aplikasi, tanpa mengganggu aplikasi yang sedang running
Docker dapat membuat manajemen server menjadi lebih mudah, sederhana dan efektif dalam penggunaan resource, dengan docker kita tidak memerlukan spesifikasi infrastruktur server yang besar seperti Teknologi Virtualisasi

Fitur-fitur docker

Setelah mengetahui pengertiannya, sekarang kita masuk ke fitur-fitur dari docker yang dapat kamu gunakan sesuai dengan kebutuhanmu.

  • Docker engine
    Yang pertama ada docker engine. digunakan untuk membuat image dan container.
  • Docker Hub
    Selanjutnya adalah docker hub. adalah registry yang berisikan kumpulan dari image-image. Dengan menggunakan docker hub ini kamu dapat mengumpulkan image. Hub ini berbeda dengan docker engine yang hanya membuat image.
  • Docker Compose
    Docker compose ini adalah salah satu fitur unggulan yang berfungsi untuk menjalankan beberapa container atau biasa disebut multi-container sehingga dapat menghemat banyak waktu.
  • Docker for Mac
    Untuk fitur yang satu ini, kamu pasti sudah tau dari namanya. Fitur ini memungkinkan pengguna docker untuk menjalankan container pada sistem operasi Mac.
  • Docker for Linux
    Sama seperti fitur sebelumnya, fitur ini juga memungkinkan penggunanya untuk menjalankan container pada sistem operasi Linux.
  • Docker for Windows
    Fitur terakhir dan sudah pasti fitur yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan fitur-fitur lainnya yaitu docker for windows. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk menjalankan container pada sistem operasi windows.

Kelebihan

Dalam penggunaannya, docker memiliki beragam manfaat atau kelebihan yang menjadikannya populer di kalangan developer. Berikut ini adalah beberapa kelebihannya.

  • Memiliki konfigurasi yang sederhana
    Docker memiliki konfigurasi yang cukup sederhana dan dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan aplikasi yang sedang kamu kembangkan. Hanya dengan menentukan beberapa kode, ia akan membuat environment sendiri yang berbeda dengan environment dari server utama.
  • Tingkat keamanan yang baik
    Docker memiliki tingkat keamanan yang baik. Ia akan memastikan aplikasi yang sedang berjalan tidak dapat memengaruhi container. Selain itu, ia juga memiliki fitur keamanan lain seperti pengaturan OS host mount dengan akses read-only sehingga tidak akan mengubah konfigurasi apa pun, kecuali ada yang memiliki akses secara penuh.
  • Dapat dijalankan pada beberapa platform cloud
    Salah satu penyebab docker banyak diminati oleh banyak perusahaan adalah karena ia dapat dijalankan pada beberapa platform cloud. Dengan begitu, penggunanya akan lebih fleksibel dalam melakukan porting aplikasi.
  • Dapat melakukan debugging
    Kelebihan berikutnya adalah ia dapat melakukan debugging. Waktu yang dibutuhkannya juga tergolong cepat, yakni hanya sekitar satu menit saja untuk melakukan proses debug pada Sandbox.
  • Dapat digunakan pada berbagai sistem operasi
    Sebelumnya kamu sudah mengetahui fitur dari docker yang dapat berjalan di sistem operasi seperti Windows, Mac, dan Linux. Hal tersebut akan memudahkan pengguna dari fleksibilitas.

Installasi Docker
Kebutuhan Sistem Operasi

Docker hanya dapat di install pada arsitektur sistem operasi 64 Bit, berikut adalah daftar versi yang didukung docker :

  • Ubuntu Jammy 22.04 (LTS)
  • Ubuntu Impish 21.10
  • Ubuntu Focal 20.04 (LTS)
  • Ubuntu Bionic 18.04 (LTS)

Uninstall old versions

Pada tahap awal, lakukan uninstall pada versi docker yang sudah ada pada sistem linux, menggunakan perintah / command berikut :
$ sudo apt remove docker docker-engine docker.io containerd runc

Selanjutnya lakukan update dan install beberapa dependensi yang dibutuhkan oleh docker untuk menjalankan docker container :

$ sudo apt update
$ sudo apt install ca-certificates curl gnupg lsb-release

Selanjutnya tambahkan Official GPG Key dengan perintah berikut :

$ sudo mkdir -p /etc/apt/keyrings
$ curl -fsSL https://download.docker.com/linux/ubuntu/gpg | sudo gpg --dearmor -o /etc/apt/keyrings/docker.gpg

Selanjutnya tambahkan alamat repository baru pada server, dengan perintah berikut :

$ echo \
"deb [arch=$(dpkg --print-architecture) signed-by=/etc/apt/keyrings/docker.gpg] https://download.docker.com/linux/ubuntu \
$(lsb_release -cs) stable" | sudo tee /etc/apt/sources.list.d/docker.list > /dev/null

Selanjutnya anda dapat melakukan update & installasi paket aplikasi docker dengan perintah berikut :

$ sudo apt-get update
$ sudo apt-get install docker-ce docker-ce-cli containerd.io docker-compose-plugin

Anda dapat menginstall docker pada lingkungan sistem operasi lainnya seperti Mac dan Windows dengan mengikuti panduan pada link berikut : Manual Installasi Docker secara Umum

Kita akan membahas terkait panduan penggunaan perintah / command line dasar docker pada postingan selanjutnya.

Sekian Semoga postingan kali ini bermanfaat
Dukung terus agar kami dapat selalu berbagi informasi menarik dan bermanfaat untuk anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *