Desember 10, 2025
maxresdefault (29)
ZFS Proxmox, RAIDZ3, Storage Server, Ketahanan Disk, Sistem File

Dalam dunia virtualisasi dan manajemen storage, keandalan adalah segalanya. Kehilangan data akibat kegagalan disk bukanlah pilihan. Untungnya, ada solusi tangguh yang dapat Anda terapkan pada platform seperti Proxmox: ZFS (Zettabyte File System)

ZFS bukan hanya sebuah sistem file; ia adalah kombinasi revolusioner antara sistem file dan Logical Volume Manager (LVM), yang dirancang oleh Sun Microsystem. Keunggulannya meliputi enkripsi, snapshot, copy-on-write, dan yang paling penting, dukungan untuk berbagai level RAID yang sangat andal

Kali ini, kita akan membahas eksperimen ZFS menggunakan konfigurasi RAIDZ3 di Proxmox untuk melihat seberapa jauh ia mampu bertahan terhadap kegagalan disk yang ekstrem.

Apa itu ZFS dan Keunggulan RAIDZ3?

ZFS diciptakan untuk mengatasi keterbatasan sistem file tradisional. Konsep intinya adalah menggabungkan beberapa disk fisik menjadi satu Pool terpusat, yang kemudian dapat dialokasikan sebagai file system sesuai kebutuhan

Di Proxmox, implementasi ZFS sudah didukung sejak lama dan menjadi solusi favorit untuk storage server yang membutuhkan integritas data tinggi.

Mengapa Memilih RAIDZ3?

Dalam keluarga ZFS RAID, terdapat RAIDZ1, RAIDZ2, dan RAIDZ3.

  • RAIDZ1: Tahan terhadap 1 kegagalan disk.
  • RAIDZ2: Tahan terhadap 2 kegagalan disk.
  • RAIDZ3: Dirancang untuk menoleransi hingga 3 kegagalan disk secara bersamaan.

Pada eksperimen ini, digunakan RAIDZ3 karena tingkat redundansi yang ditawarkan sangat tinggi, ideal untuk mission-critical storage. Untuk mengimplementasikan RAIDZ3, Anda membutuhkan minimal lima disk

Langkah Demi Langkah: Implementasi ZFS RAIDZ3 di Proxmox

Proses pembuatan ZFS pool di Proxmox sangat mudah melalui Web UI. Berikut adalah langkah-langkah yang didemokan dalam video (menggunakan 6 disk 20GB):

  1. Akses Web UI Proxmox Anda.
  2. Masuk ke menu ZFS (di level Datacenter atau Node).
  3. Pilih Create ZFS.
  4. Centang semua disk yang akan digunakan untuk pool baru.
  5. Pilih Rate Level sebagai RAIDZ3
  6. Pastikan opsi Compression diaktifkan untuk efisiensi ruang.
  7. Pool ZFS akan dibuat dan berstatus Online

Setelah selesai, meskipun total kapasitas disk adalah 120GB (6 x 20GB), ruang yang tersedia (available) di sistem hanya sekitar 58 GB . Kapasitas yang hilang tersebut dialokasikan untuk konfigurasi paritas yang vital untuk fungsi redundansi dan daya tahan ZFS.

Uji Ketahanan: Menghadapi 2 Kegagalan Disk

Inilah bagian paling menarik dari eksperimen ini: menguji ketangguhan RAIDZ3.

Sebelum pengujian, sebuah VM dikloning ke storage ZFS yang baru dibuat untuk memastikan sistem berfungsi normal

Skenario Uji: Dua disk (dari total enam disk) dilepaskan atau dinonaktifkan dari sistem secara sengaja . Ini mensimulasikan kegagalan dua disk secara mendadak.

Hasilnya: Setelah sistem Proxmox dinyalakan kembali:

  1. Status ZFS pool berubah menjadi “Degraded” (berkurang), yang menunjukkan adanya disk yang tidak terbaca (unavailable) .
  2. VM yang disimpan di pool ZFS tersebut masih bisa berjalan dengan normal!

Hasil ini membuktikan bahwa konfigurasi RAIDZ3 di ZFS mampu menjaga integritas data dan kelangsungan layanan meskipun terjadi dua kegagalan disk. Status degraded memberikan waktu kritis bagi administrator untuk mengganti disk yang rusak. Proses penggantian disk itu sendiri dapat dilakukan menggunakan perintah zpool replace

Kesimpulan

Eksperimen ini secara gamblang menunjukkan bahwa ZFS dengan konfigurasi RAIDZ3 adalah pilihan superior untuk membangun storage server yang highly available dan tahan banting di Proxmox. Jika Anda mencari sistem file yang menawarkan ketenangan pikiran dari kegagalan disk ganda, RAIDZ3 adalah jawabannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security