Desember 26, 2025
Gemini_Generated_Image_3drmo83drmo83drm
Pahami cara membagi jaringan dengan teknik subnetting. Pelajari studi kasus pembagian IP /26 untuk 4 kantor agar jaringan lebih aman dan efisien.

Pernahkah Anda membayangkan sebuah kantor besar dengan ratusan komputer, namun semuanya menumpuk dalam satu jalur jaringan yang sama? Hasilnya pasti lemot, rawan gangguan, dan sulit dikelola. Di sinilah pentingnya memahami konsep Subnetting.

Bagi Anda mahasiswa IT, siswa SMK TKJ, atau praktisi jaringan, Subnetting adalah skill fundamental yang wajib dikuasai. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membagi satu jaringan besar menjadi beberapa sub-jaringan yang lebih kecil dan efisien berdasarkan studi kasus nyata.

Apa Itu Subnetting dan Mengapa Penting?

Secara sederhana, Subnetting adalah teknik untuk memecah satu jaringan besar menjadi beberapa jaringan kecil yang disebut subnet. Mengutip dari laman BINUS University, teknik ini sangat krusial dalam Manajemen Jaringan karena membantu pengalokasian alamat IP secara efisien, meningkatkan keamanan, serta mengurangi beban lalu lintas data.

Tanpa Subnetting, sebuah Jaringan Komputer akan memiliki broadcast domain yang terlalu luas, yang bisa menyebabkan performa menurun drastis.

Studi Kasus: Membagi Jaringan untuk 4 Kantor

Mari kita bedah skenario yang sering ditemui di lapangan: Sebuah gedung memiliki satu Network Utama dengan alamat 192.168.1.0/24. Secara default, jaringan ini menyediakan 256 alamat IP. Namun, kebutuhan kita adalah membaginya ke dalam 4 kantor yang berbeda agar setiap kantor memiliki jaringan yang terisolasi.

Untuk membagi 256 IP menjadi 4 bagian yang sama besar, kita menggunakan Prefix /26. Kenapa? Karena 256 dibagi 4 adalah 64. Dalam tabel CIDR, Prefix /26 memberikan total 64 IP address per subnet.

Detail Pembagian IP (Prefix /26)

Dalam perhitungan Subnetting, kita harus menentukan tiga komponen utama untuk setiap blok: Network ID, Broadcast ID, dan Host IP yang bisa digunakan. Berikut adalah hasil pembagiannya:

  1. Office 1 (Blok Pertama): Dimulai dari Network ID 192.168.1.0. IP yang bisa digunakan untuk perangkat (host) adalah dari 1.1 hingga 1.62. IP 1.63 bertugas sebagai alamat broadcast.
  2. Office 2 (Blok Kedua): Menggunakan kelipatan 64, maka Network ID-nya adalah 192.168.1.64. Range Host IP yang bisa dipakai adalah 1.65 sampai 1.126.
  3. Office 3 (Blok Ketiga): Network ID dimulai dari 192.168.1.128 dengan range IP host 1.129 hingga 1.190.
  4. Office 4 (Blok Keempat): Blok terakhir dimulai dari Network ID 192.168.1.192 dengan range host 1.193 hingga 1.254.

Dengan pembagian ini, setiap kantor hanya bisa berkomunikasi di lingkup IP mereka sendiri, kecuali jika kita menambahkan perangkat Router untuk menghubungkannya.

Keuntungan Utama Melakukan Subnetting

Mengapa kita harus repot-repot menghitung? Berikut adalah manfaat yang akan Anda rasakan:

  • Keamanan Terjamin: Jika satu departemen terkena serangan siber, departemen lain tetap aman karena jaringannya terpisah.
  • Performa Maksimal: Mengurangi traffic yang tidak perlu di jalur utama.
  • Troubleshooting Mudah: Jika ada masalah, administrator jaringan bisa langsung mengidentifikasi di blok mana gangguan tersebut terjadi.

Opini Orisinal: Kenapa Harus Paham Logikanya?

Di era sekarang, memang banyak aplikasi subnet calculator yang bisa memberikan hasil instan. Namun menurut saya, memahami “logika kelipatan” seperti yang diajarkan dalam video Walid Umar jauh lebih penting.

Kemampuan menalar bagaimana sebuah Prefix /26 bekerja membantu Anda menjadi arsitek jaringan yang kreatif, bukan sekadar operator alat. Saat Anda paham pola kelipatan (0, 64, 128, 192), Anda bisa merancang jaringan secara cepat bahkan tanpa bantuan komputer sekalipun.

Kesimpulan

Pembagian IP melalui teknik Subnetting adalah langkah awal untuk membangun infrastruktur IT yang sehat dan terstruktur. Baik untuk skala kecil maupun menengah, pemahaman tentang Network ID dan segmentasi jaringan akan sangat membantu dalam efisiensi biaya dan sumber daya IP yang terbatas.

Sudah siap mempraktikkan Subnetting di jaringan Anda sendiri? Jangan lupa untuk selalu melakukan dokumentasi IP agar manajemen ke depannya jauh lebih mudah!

Slide Gamma : https://gamma.app/docs/Belajar-Konsep-Subnetting-Studi-Kasus-qn2kcpzyezyzcp9

Simulasi Subnetting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security