April 28, 2024

Setelah pada postingan sebelumnya kita sudah mengenal tentang basic command docker, pada kesempatan kali ini, saya akan coba membahas tentang cara untuk menjalankan service webserver nginx / apache2 pada Docker Container, agar bisa digunakan / diakses secara public (melalui host).

Langkah awal adalah kita perlu mengecek images webserver (nginx/apache) pada docker registry untuk agar bisa kita build pada container.

ini adalah contoh images yang ada pada public docker registry yang bisa kita gunakan,
di postingan sebelumnya kita sudah sama-sama belajar bagaimana cara mendownload images menggunakan perintah / command docker pull,

dengan perintah diatas, kita akan secara otomatis mendownload versi images nginx yang terbaru “latest”, akan tetapi kita bisa memilih versi images yang sesuai dengan kebutuhan kita,

untuk mendownload package images sesuai dengan kebeutuhan kita bisa menggunakan tag diatas, contohnya :

Setiap versi / tag sebuah images berbeda-beda, bergantung pada paket dependensi yang disertakan dalam images tersebut.

ok, selanjutnya kita akan coba menjalankan images docker nginx alpine dengan perintah docker run

$ docker run -d -p 8001:80 nginx:1.23.0-alpine

Keterangan Flag

  • d = -d, –detach Run container in background and print container ID
  • -p, –publish list Publish a container’s port(s) to the host

kita bisa melihat dengan perintah docker ps, terdapat sebuah container berjalan yang diexpose pada port 8001 (host) dan 80 (container). service webserver tersebut dapat kita akses melalui host kita.

pada studi kasus diatas, saya memiliki server VPS yang sudah terattach domain & ip public sehingga dapat diakses secara public. jika studi kasusnya docker container terinstall di PC/ Komputer, anda bisa mengakses menggunakan http://localhost:8001

kita bisa mengubah isi / content dari webserver tersebut dengan masuk ke container tersebut menggunakan perintah berikut :

kita bisa melakukan perubahan sedikit dari isi dari tampilan webserver nginx yang sudah running.

sehingga jika kita akses kembali akan menampilkan perubahan, seperti sebagai berikut :

ok, kita bisa melihat perbedaannya….. selanjutnya kita bisa mematikan container tersebut jika dibutuhkan dengan perintah docker stop id_container

Sekian, Semoga tutorial kali ini bermanfaat untuk anda.
Dukung terus, agar kami dapat terus berbagi informasi yang bermanfaat untuk anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *